Jumat, 01 Juli 2011

Biaya rawat inap di PKU Muhammadiyah Klaten

Sebenarnya sudah agak lama, tapi sekedar sharing semoga bermanfaat. Buat Anda yang ingin mengetahui seberapa besar biaya yang harus dibutuhkan untuk rawat inap di PKU.
Saat itu tanggal 20 Mei 2011 kami mendapatkan ujian. Anak kami yang kedua, Rindu Sukmaning Ati, harus menjalani rawat inap di PKU Muhammadiyah Klaten. Sebenarnya tiga hari sebelumnya sudah diare, karena mengira diare biasa saya hanya ke bidan untuk berobat. Tetapi selama itu, obat tidak menunjukkan efeknya hingga berat badan Rindu cuman 6,5 kg dari yang seharusnya 9 kg.
Hari ketiga malam harinya, saya bawa ke Dr. Nov dan sebenarnya sudah disarankan untuk 'mondok'. Tapi saya mengharap untuk obat jalan dulu. Akhirnya saya diberi resep untuk obat jalannya. Semalaman Rindu tidak bisa tidur dan rewel terus, Akhirnya besok siangnya saya izin pulang dari kantor dan memutuskan membawa anak saya ke PKU Muhammadiyah Klaten untuk 'mondok'.
Sampai di sana diperiksa oleh dokter jaga dan dilakukan tes darah. Hasilnya, trombosit Rindu mengalami penurunan sedangkan sel darah putihnya naik. Katanya wajar dengan keadaan suhu badan yang panas dan diare. Tapi untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan, dokter menyarankan untuk dirawat inap. Jadilah Rindu, saya, dan istri penghuni kamar Siti Fatimah II/11-B (Kelas III) selama 5 hari. Alhamdulillah setelah dirawat selama 5 hari, rindu dinyatakan sembuh. Terima kasih ya Allah, juga kepada Dr. Nov, pihak PKU Muhamadiyah, serta perawat-perawat, para tetangga rumah, teman-teman sekalian yang memberikan perhatiankepada Rindu hingga Sehat. Semoga Allah swt. memberikan balasan yang setimpal kepada Anda semua. Terima kasih.
Dan inilah rincian biaya yang selama 5 hari dirawat:

Selasa, 21 Juni 2011

Membuat surat ijin "kulakan" BBM di SPBU

Saya ingin membagi pengalaman kepada Anda semua. Karena Ibu mertua saya punya toko kelontong yang juga menjual bensin, jadilah seminggu sekali saya "kulakan' bensin. Dan yang menjadi "korban" kulakan saya adalah di SPBU
44.574.II Kraguman (hehehe). Karena jaraknya yang lumayan dekat, cuman 15
menit PP (NB: Kalau tidak Antri lho). Selama ini masih fine-fine saja
kegiatan rutin itu berjalan. Memasuki bulan Juni 2011 ini ada petugas SPBU
yang mungkin rada pekewuh nanyain tentang izin saya buat kulakan bensin di
situ. Ya...saya sendiri sih sebelumnya nggak pernah pake izin kayak
begituan. Tahunya ya SPBU tempat jualan BBM, ya saya beli bensin di SPBU.
Singkat kata, petugasnya minta nlaen kali kalau mau beli -kulakan- bensin
harus sudah punya izin dulu. Alasannya, ntar kalo pas ada razia penertiban
dia dan saya nggak kena masalah. Kalau dipikir nggak masalah kalau harus
pake surat2an sgala. yang jadi beban itu, ya...itu harus ke sana ke mari
ngurus.:(.
Okelah kalao begitu, langsung saja urutan ngurus surat saktinya.

Saya ingin membagi pengalaman kepada Anda semua. Karena Ibu mertua saya punya toko kelontong yang juga menjual bensin, jadilah seminggu sekali saya "kulakan' bensin. Dan yang menjadi "korban" kulakan saya adalah di SPBU
44.574.II Kraguman (hehehe). Karena jaraknya yang lumayan dekat, cuman 15
menit PP (NB: Kalau tidak Antri lho). Selama ini masih fine-fine saja
kegiatan rutin itu berjalan. Memasuki bulan Juni 2011 ini ada petugas SPBU
yang mungkin rada pekewuh nanyain tentang izin saya buat kulakan bensin di
situ. Ya...saya sendiri sih sebelumnya nggak pernah pake izin kayak
begituan. Tahunya ya SPBU tempat jualan BBM, ya saya beli bensin di SPBU.
Singkat kata, petugasnya minta nlaen kali kalau mau beli -kulakan- bensin
harus sudah punya izin dulu. Alasannya, ntar kalo pas ada razia penertiban
dia dan saya nggak kena masalah. Kalau dipikir nggak masalah kalau harus
pake surat2an sgala. yang jadi beban itu, ya...itu harus ke sana ke mari
ngurus.:(.
Okelah kalao begitu, langsung saja urutan ngurus surat saktinya.
1. Ambil blangko di kantor SPBU tsebut. Dan blangko itu wujudnya seperti
ini:


Kemaren dikasih dua, lama sama yang baru. Sebetulnya sih sama saja, tapi akhirnya saya memutuskan pake yang baru. Jangan lupa minta stempel SPBU tempat lokasi kulakan BBM, kalo bisa di paraf sama petugasnya. Ganti ongkos fotokopi seribu perak
(Rp1.000,-)
2. Jangan lupa sebelum ke Deperindagkop, isi dulu identitas Anda sesuai yang
tercantum di situ. Untuk yang baru memang space tanda tangan cuman buat
kepala Deperindag, cuman nanti mesti minta tanda tangan mengetahui Pak Lurah
desa Anda dulu, seperti ini:


Terima kasih Pak Tri. Abis ntu pergi ke Kantor Kecamatan minta tanda tangan Pak/Bu Camat (bukan Pak Camat asli juga ga papa, kemaren dapet a/n). Eits, jangan lupa bawa surat bukti pelunasan PBB yang terakhir, fungsinya buat apa saya nggak tahu. Lha wong habis dapat tanda tangan Pak/Bu Camat bukti lunas PBB dibalikin kok. Jadinya nanti seperti ini:


3. Kalo dah dapet semua tanda tangannya (Mengetahui Lurah, Camat, dan
stempel SPBU) bawa ke Deperindag. Untuk urusan "kulakan" BBM di Klaten bukan
di Dinas Perindagkop dan Penanaman Modal Jl. Pemuda No. 220, Klaten karena
ini kantor pusatnya. Tapi di SUB DINAS PERINDAGKOP di depan SMA PENAMPUNGAN
Klaten BRAMEN
. Kemaren yang nerima namanya Bp. Ali Qamarun, kalo ga salah, makasih baget pak Ali :). Setelah dapet TTD-nya hasilnya seperti ini:


Dengan biaya GRATIS dan hasil akhirnya dengan wujud "lembaran kertas penuh cap stempel" terjadilah:


O iya, untuk tanda tangan kep sub dinas memang di situ, tapi untuk
stempelnya kemaren saya mesti ke kantor pusatnya di Jl. Pemuda no. 220,
Klaten letaknya depan Toko Miramar, samping Hotel Perdana Klaten.
Demikian kiranya bisa membantu saudara-saudara sekalian jika berminat untuk
kulakan BBM. Sedikit tambahan maksimal kulakan dibatasi cuma 20 liter.
SELAMAT "KULAKAN" BBM....

Selasa, 10 Agustus 2010

Pelantikan RT/RW masa jabatan 2010-2013


Jumat, 30 Juli 2010

Wah, dapat undangan dari kelurahan. Jam 19.30. Resmi. Ditandatangani Pak Lurah langsung. Bisa datang nggak ya?
Di tempat kerjaan masih ada deadline yang mesti kelar. Akhirnya lembur. Maklum saya makan dari tempat kerjaan, swasta lho bukan negeri, jadi prioritas utama. Hehehe. Jam tujuh lewat lima belas menit. Nah, udah di SMS lagi sama Pak RT 13. Jam tujuh lewat tiga puluh lima malam. Selesai juga. Waduh, bisa telat nih. Motor saya geber dengan kencang 80-85 km/jam. Pengennya sih lebih cepet lagi, tapi saya maklum lha wong motor matic. Sepanjang jalan yang saya pikirkan adalah gimana nih masa kesan pertama jadi ketua RT adalah TELATan. Undangan resmi pertama nih, dari Pak Lurah.
Nyampe langsung di kelurahan, jam delapan kurang lima menit-nggak pulang dulu lho-, tadaa…ternyata belum dimulai (ternyata molor juga, fiuh…jam karet ternyata menguntungkan juga ya J). Setelah parkir motor, saya menuju ke gedung Kelurahan. Disambut Pak Lurah dengan dua orang bapak-bapak, siapa…?! Nggak kenal.
Nah ini yang lucu. Ketika saya tanda tangan di buku hadir, seorang pria (pernah ketemu waktu mo ngurus akta kelahiran, tapi nggak tahu siapa namanya) yang jelas pegawai kelurahan. Sepertinya dia kurang yakin kalau saya adalah salah satu pengurus RT/RW yang diundang. Dia berkata, “Yakin ini nama jenengan?” sambil senyum yang agak dipaksakan. Saya jawab, “Leres pak, niki kula” Ya, saya sih maklum aja. Belum kenal. Saya ngeloyor ke bangku yang kosong, sambil menyalami undangan lain yang saya lewati. Setelah saya amati, pantesan aja pegawai kelurahan tadi setengah nggak percaya. Lha wong kebanyakan undangan itu rata-rata usianya di atas 35-an. Hehehe ;).
FAKTA-FAKTA
-                           Saya adalah undangan yang PALING muda di antara sekian undangan yang hadir.
-                           Semua yang hadir mengenakan pakaian batik atau hem, sedangkan saya memakai jaket kullit sendiri. J.
-                           Snack: Risoles isi tahu dan wortel, tidak lupa cabe rawit ijo nyelip di dalamnya. Mendut isi kelapa yang diparut, warna ijo dan pink dibungkus plastik. Satu lagi, kacang oven yang rasanya tidak seperti biasa, agak pahit. Hehehe, maaf Pak Lurah. Ditemani ¾ gelas teh panas.
-                           Dan satu lagi yang mungkin bikin Pak Lurah sama ketua LKMD-nya agak gimana gitu (mungkin lho). Pas keduanya silih berganti bicara di depan, banyak undangan yang nggak merhatiin, weeehh…malah ngobrol sendiri. Di depan saya juga ada yang bicara dengan sebelahnya. Waduh, lha iki piye to, masa Lurah desa dicuekin. Mending kalau suaranya pelan, lha wong hangar yang ditempati sampe bergema, gembremeng nggak jelas gitu. Sampe-sampe suara pesan dari Pak Lurah terdengar samar-samar dari deret tempat saya duduk. Ketiga dari belakang, kalo nggak salah itung. Sabar, sabar ya, Pak Lurah. Mungkin budaya disiplin dan unggah-ungguh-nya masih di atas tingkat dasar. Semoga ke depan lebih baik. Piss J.
HASIL RAPAT:
-                           Penyerahan SK Ketua RT/RW yang baru (mencakup 9 RW dan 21 RT)
-                           Acara Jalan Sehat memperingati HUT RI 65 diadakan tanggal 8 Agustus 2010. Penyelenggaraan jalan sehat dimajukan karena bersamaan dengan datangnya bulan Ramadhan. Tugas pertama RT membagikan kupon berhadiah doorprize kepada warga di wilayah RT masing-masing.
-                           Pesan dari Pak Lurah kepada Ketua RT/RW yang baru untuk menjaga kerukunan, kesatuan persatuan, dan keamanan warga di wilayah masing-masing.
-                           Himbauan kepada warga agar waspada terhadap maraknya pencurian sepeda motor yang sudah meresahkan. Katanya, kemarin di Kelurahan Karangdukuh sudah 2 motor yang dilaporkan hilang.

Pas jam sembilan malam rapat selesai, dan undangan resmi pertama berhasil dipenuhi. Trus, PULAAAA….NGGG….. :)